TUGAS PENDAHULUAN MODUL 3 - OP AMP
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan karakterisktik op amp dan fungsi dari op amp!
Jawaban:
Karakteristik Op-Amp:
1. Penguatan Tinggi (High Gain): Salah satu karakteristik paling menonjol dari op-amp adalah kemampuannya untuk memberikan penguatan sinyal yang sangat tinggi. Ini berarti op-amp dapat menguatkan perbedaan tegangan antara kedua inputnya secara signifikan. Penguatan ini biasanya dinyatakan dalam bentuk Gain (penguatan), yang bisa mencapai ribuan hingga jutaan.
2. Dua Input: Op-amp memiliki dua input, yaitu input inverting (-) dan input non-inverting (+). Perbedaan tegangan antara kedua input ini yang diolah oleh op-amp.
3. Impedansi Input Tinggi: Op-amp memiliki impedansi input yang sangat tinggi, artinya hampir tidak mengonsumsi arus dari sumber sinyal yang terhubung ke inputnya. Hal ini membuatnya cocok untuk menghubungkan sumber sinyal dengan impedansi output yang berbeda.
4. Impedansi Output Rendah: Op-amp memiliki impedansi output yang rendah, yang memungkinkan untuk menghubungkan beban (misalnya, resistor atau komponen lainnya) dengan mudah tanpa terlalu mempengaruhi sinyal keluaran.
5. Kinerja Linier: Op-amp dirancang agar memiliki karakteristik linear yang baik. Ini berarti responsnya terhadap perubahan tegangan input adalah proporsional dan dapat diandalkan.
Fungsi Op-Amp:
Op-amp digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika, termasuk:
1. Penguat Sinyal (Signal Amplification): Fungsi utama op-amp adalah menguatkan sinyal. Dengan menghubungkan sinyal input ke salah satu input op-amp, kita dapat memperoleh penguatan sinyal yang diperlukan di outputnya. Ini digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti penguat audio, penguat RF, dan banyak lagi.
2. Komparator (Comparator): Op-amp dapat digunakan sebagai komparator untuk membandingkan dua sinyal input dan menghasilkan sinyal keluaran berdasarkan perbandingan tersebut. Ini sering digunakan dalam aplikasi yang memerlukan pembandingan tegangan, seperti dalam rangkaian pembanding level.
3. Integrator dan Diferensiator: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian integrator dan diferensiator untuk melakukan operasi matematika dasar pada sinyal input. Ini digunakan dalam pemrosesan sinyal dan pengolahan data.
4. Penguat Inverter (Inverting Amplifier) dan Non-Inverter (Non-Inverting Amplifier): Op-amp dapat digunakan sebagai penguat inverter dan non-inverter. Penguat inverter menghasilkan penguatan dengan fase yang terbalik, sedangkan penguat non-inverter menghasilkan penguatan dengan fase yang sama dengan sinyal input.
5. Oscillator: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian osilator untuk menghasilkan sinyal osilasi pada frekuensi tertentu.
6. Filter Aktif: Op-amp digunakan dalam berbagai jenis filter aktif, seperti filter low-pass, high-pass, band-pass, dan band-reject untuk pemrosesan sinyal.
7. Rangkaian Logika: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian logika analog, seperti rangkaian komparator untuk aplikasi logika.
Op-amp adalah komponen yang sangat fleksibel dan dapat digunakan dalam berbagai aplikasi elektronika. Karena karakteristiknya yang unik, op-amp memainkan peran penting dalam desain rangkaian elektronik modern.
2. Jelaskan macam macam aplikasi op amp beserta fungsinya!
Jawaban:
1. Penguat Sinyal (Signal Amplification):
- Fungsi: Op-amp digunakan untuk menguatkan sinyal dari sumber yang memiliki amplitudo yang rendah sehingga sinyal tersebut dapat digunakan atau diproses lebih lanjut.
- Aplikasi: Penguat audio, penguat mikrofon, penguat sinyal sensor.
2. Penguat Inverter (Inverting Amplifier) dan Non-Inverter (Non-Inverting Amplifier):
- Fungsi: Op-amp dapat digunakan sebagai penguat dengan atau tanpa inversi fase pada sinyal input.
- Aplikasi: Penguat sinyal inverter digunakan dalam aplikasi yang memerlukan penguatan dengan fase yang terbalik, sementara penguat non-inverter digunakan untuk penguatan sinyal dengan fase yang sama.
3. Komparator (Comparator):
- Fungsi: Op-amp digunakan sebagai komparator untuk membandingkan dua sinyal input dan menghasilkan sinyal keluaran berdasarkan perbandingan tersebut.
- Aplikasi: Pengendalian sistem otomatis, sensor level air, detektor tegangan tinggi rendah.
4. Integrator dan Diferensiator:
- Fungsi: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian integrator untuk mengintegrasikan sinyal input terhadap waktu dan dalam rangkaian diferensiator untuk menghitung turunan sinyal input terhadap waktu.
- Aplikasi: Pemrosesan sinyal analog, aplikasi dalam kontrol PID (Proporsional, Integral, Diferensial).
5. Oscillator:
- Fungsi: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian osilator untuk menghasilkan sinyal osilasi dengan frekuensi tertentu.
- Aplikasi: Sirkuit penghasil gelombang sinusoidal, penghasil pulsa, dan osilator frekuensi radio.
6. Filter Aktif:
- Fungsi: Op-amp digunakan dalam berbagai jenis filter aktif, seperti filter low-pass, high-pass, band-pass, dan band-reject, untuk memproses sinyal dengan menghapus atau mengisolasi komponen frekuensi tertentu.
- Aplikasi: Pemrosesan audio, pemfilteran sinyal sensor, pemrosesan sinyal dalam komunikasi.
7. Rangkaian Logika Analog:
- Fungsi: Op-amp dapat digunakan dalam rangkaian logika analog untuk melakukan operasi matematika dan pemrosesan sinyal analog.
- Aplikasi: Rangkaian komparator, pemrosesan sinyal analog dalam sistem kontrol.
8. Pengatur Tegangan (Voltage Regulator):
- Fungsi: Op-amp digunakan dalam rangkaian pengatur tegangan untuk menghasilkan tegangan keluaran yang stabil dan terkontrol.
- Aplikasi: Sirkuit catu daya stabil, pemrosesan sinyal yang memerlukan tegangan referensi yang stabil.
9. Konverter Analog-Digital (ADC) dan Konverter Digital-Analog (DAC):
- Fungsi: Op-amp digunakan dalam ADC untuk mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital dan dalam DAC untuk mengubah sinyal digital menjadi bentuk analog.
- Aplikasi: Peralatan pengukuran, sistem komunikasi digital, pemrosesan sinyal digital.
3. Jelaskan apa itu inverting dan non inverting, bandingkan sinyal input dan output! (sertakan gambarnya)
Jawaban:
Inverting adalah salah satu jenis konfigurasi rangkaian yang menggunakan resistor dan op-amp (Operational Amplifier). Dapat diatur sehingga dapat memperoleh sinyal yang berlawanan dengan sinyal masukan. Output dari sistem ini akan berlawanan dengan masukan. Ini berarti bahwa sinyal masukan akan dibalik arah yang merupakan tujuan dari rangkaian inverting.
Sedangkan Non Inverting adalah jenis lain dari konfigurasi rangkaian yang juga menggunakan resistor dan op-amp. Rangkaian yang dapat diatur untuk menghasilkan sinyal yang sama dengan masukan. Ini berarti bahwa sinyal output akan sama dengan sinyal masukan, yang membuatnya sangat berguna untuk berbagai aplikasi.
Sinyal Vin dan Vout Rangkaian Inverting |
Sinyal Vin dan Vout Rangkaian Non-Inverting |
Dari gambar dapat kita ketahui bahwa rangkaian inverting dan non inverting memiliki kesamaan pada Vinputnya, sedangkan pada Voutputnya, sinyal masukan dan keluaran pada rangkaian inverting sefasa, tetapi pada rangkaian non inverting menghasilkan isnyal yang masukan dan keluarannya berbeda fasa.
4. Jelaskan rangkaian inverting adder dan non inverting adder! (sertakan gambarnya)
Jawaban:
- Rangkaian Inverting Adder

Pada operasi adder sinyal secara inverting, sinyal input (V1, V2, V3) diberikan ke line input penguat inverting berturut-turut melalui R1, R2, R3. Besarnya penjumlahan sinyal input tersebut bernilai negatif karena penguat operasional dioperasikan pada mode membalik (inverting).
Besarnya penguatan tegangan tiap sinyal input mengikuti nilai perbandingan Rf dan Resistor input masing-masing (R1, R2, R3).
- Rangkaian Adder/Penjumlah Non-Inverting

5. Buktikan turunan rumus inveting adder! (sertakan gambarnya) Rangkaian:
• Buatlah rangkaian inverting dan non inverting
• Buatlah rangkaian adder inverting dan adder non inverting (Masing-masing rangkaian dilengkapi dengan signal generator dan osiloskop)
Jawaban:
- Inverting Amplifier
- Non Inverting Amplifier
- Adder Inverting
- Adder Non Inverting
INVERTING AMPLIFIER
- Rangkaian Inverting Amplifier [klik disini]
- Rangkaian Non-Inverting Amplifier [klik disini]
- Rangkaian Inverting Adder [klik disini]
- Rangkaian Non Inverting Adder [klik disini]
- Video Inverting Amplifier [klik disini]
- Video non Inverting Amplifier [klik disini]
- Video Inverting adder Amplifier [klik disini]
- Video non Inverting Adder Amplifier [klik disini]
- Datasheet Osiloskop [klik disini]
- Datasheet Op-amp [klik disini]
- Datasheet Signal generator [klik disini]
- Datasheet Resistor [klik disini]
- html [klik disini]
Komentar
Posting Komentar